Kekayaan Indonesia memang sangat beragam, salah satunya kesenian yang memiliki karakter berbeda beda dari setiap daerah. Jawa Barat kental dengan ciri khasnya sebagai tanah Sunda yang masih mempertahankan budayanya hingga saat ini. Mulai dari alat musik hingga tarian masih sering dipentaskan dengan peminat yang cukup banyak. Beberapa jenis tarian sunda harus tetap dilestarikan agar dikenal hingga generasi milenial. Yuk intip 4 jenis tarian di bawah ini!
Jenis Jenis Tari Tradisional Sunda yang Anda Wajib Tahu
- Tari Topeng Cirebon
Dari namanya dapat diketahui asalnya, yaitu Cirebon yang berada di daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tarian ini diambil dari cerita rakyat yang mengisahkan sunan Gunung Jati yang diserang oleh Pangeran Welang. Dikisahkan Sunan Gunung Jati hampir kalah karena tidak dapat menandingi lawannya. Dari kisah itu lahirnya tarian dengan warna topeng yang berbeda beda, pakaian batik Cirebon bergaya Losari, dan musik tetaluan, barlen dan lain lain.
- Tari Merak
Tanah Pasundan memiliki kekayaan yang tidak terbatas, salah satunya tari merak yang dibuat karena terinspirasi dari filosofi merak. Tarian sunda satu ini sangat unik karena penari hanya perlu berlenggak lenggok sambil mengibaskan sayapnya. Akan tetapi, para penonton tetap dibuat terpana dan kagum dengan tarian satu ini. Cirinya sangat mudah, para penari memakai mahkota dan pakaian seperti kemben yang bercorakkan burung merak serta warna mencolok.
- Tari Wayang
Wayang golek adalah kesenian khas tanah Pasundan yang masih lestari hingga saat ini. Selain itu, ada pula tarian wayang yang mengusung konsep cerita seperti cerita wayang. Karakter yang dibawa oleh penari berasal dari salah satu karakter cerita wayang golek. Gerak tari yang anda lihat tentu sangat beragam karena mengikuti alur kisah, sehingga tidak jarang seperti berkelahi atau perang. Gerakan tari ini disesuaikan dengan tema dan dibawakan oleh pria atau wanita.
- Tari Ketuk Tilu
Dalam bahasa Indonesia, penamaan tari ini berarti tiga dengan asal usul diambil dari iringan musiknya. Musik yang dipakai mengeluarkan 3 suara, sehingga dinamakan ketuk. Yang menarik dari tarian sunda ini, dahulu dipentaskan untuk menyambut masa panen sebagai bentuk rasa syukur kepada Dewi Sri. Seiring berjalannya waktu, tari Ketuk Tilu ini hanya dipentaskan untuk hiburan dengan jumlah penari yang tidak selalu sama, yaitu berpasangan atau solo dancer.
Indonesia adalah negara yang kaya dilihat dari berbagai aspek, sehingga harus diimbangi usaha untuk melestarikan atau mengelola dengan baik. Kesenian menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki, seperti tarian dengan ragam yang cukup banyak. Dari tanah Pasundan, setidaknya ada 4 tarian tradisional yang masih populer hingga saat ini. akan tetapi, para generasi milenial harus mulai menyukainya agar tarian ini tetap lestari hingga beberapa waktu ke depan.