Kota Malang sebagai salah satu kota di Jawa Timur yang bersuhu dingin ini dipenuhi dengan beragam objek wisata yang menarik untuk dikunjungi para pelancong. Para pelancong dapat mengunjungi perkebunan apel yang terkenal yaitu apel malang atau sekadar mengunjungi taman bunga serta wahana permainan Jatim Park.
Selain objek wisata tersebut yang berupa wisata alam dan permainan, wisata religi juga dapat dilakukan dengan mengunjungi beberapa lokasi napak tilas. Wisata religi tersebut seperti napak tilas di beberapa gunung yaitu Gunung Kawi, Gunung Munjur, dan Gunung Batok. Sementara itu pilihan lainnya ialah dengan mengunjungi Masjid Tiban Malang, dan Masjid Agung Jami’ Malang.
Sebagai salah satu objek wisata religi di Malang, masjid ini memiliki beragam keunikan. Keunikan tersebut tak hanya dapat dilihat dengan mata kepala tetapi juga cerita-cerita yang menjadi mendukung nama yang tersemat di masjid tersebut. Keunikan-keunikan itu tak lepas dari peran masyarakat yang menghimpun bermacam cerita serta sejarah dari masjid ini.

Sejarah
Meski diliputi dengan bermacam isu dan cerita-cerita yang mistis bahwa masjid ini dibuat oleh jin, masjid ini sebenarnya mulai dibangun sejak 1978. Masjid yang berdiri di lingkungan Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asari Fadlaailir Rahmah ini kerap disebut sebagai masjid yang dibuat oleh jin karena keberadaannya yang tiba-tiba.
Faktanya, pengerjaan masjid ini dilakukan oleh santri ponpes secara bertahap dan perlahan-lahan. Dikarenakan prosespengerjaan yang halus ini, maka warga sekitar tidak terlalu tahukapan tepatnya dimulai pembuatannya. Namun rumor yang beredar di masyarakat malah menjadikan tambahan nama yang membuat orang-orang makin mudah mengingat masjid ini.
Kata ‘tiban’ yang berasal dari Bahasa Jawa dan bermakna ‘jatuh dengan begitu saja’ melekat menjadi nama dan sebagai pengingat akan masjid ini. Pada tahun 1978, masjid ini mulai dibangun oleh Romo Kiai Haji Ahmad. Pembangunan masjid ini salah satunya ditujukan untuk membantu memenuhi kebutuhan para santri sekaligus masyarakat sekitar akan tempat ibadah.

Wisata Religi Sekaligus Wisata Artsitektur
Saat mengunjungi masjid ini, bukan hanya wisata religi yang bisa dilakukan. Karena mata pengunjung akan dimanjakan dengan susunan artsitektur dari bangunan masjid yang demikian megahnya. Dominasi warna biru dan putih serta sedikit oranye atau kuning menjadi pemandangan apik dalam padu padan bangunan masjid ini.
Menurut web generasihijau.com Sesuai dengan arti dari nama pondok pesantren yang bermakna lautan madu, warna-warna ini menjadi penggambaran dari makna nama pondok pesantren ini. Perpaduan dari gaya artsitektur dunia akan nampak sebagai harmonisasi yang apik. Tak hanya gaya timur tengah yang kental, tetapi paduan gaya artsitektur china dan modern juga memenuhi tiap sudut masjid ini.
Berbagai perpaduan ini muncul dari ide-ide usai melakukan salat istikharah yang dilakukan pemilik dari pondok pesantren yaitu KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh. Tak hanya itu, hampir 250 orang santri juga turut serta dalam pengerjaan berbagai desain-desain kaligrafi yang ada di hampir tiap sudut masjid ini.
Pengerjaannya yang dilakukan secara bersama-sama inilah yang memunculkan beragam perpaduan dari artsitektur yang menarik untuk dicermati sekaligus diabaikan dalam foto.

Kelengkapan Fasilitas di Dalamnya
Masjid dengan bangunan berlantai 10 ini memiliki pembagian yang baik untuk tiap lantainya. Ini disesuaikan dengan kebutuhan santri yang tinggal di pondok pesantren tersebut dan juga para pengunjung atau peziarah.
Lantai 1 hingga 4 berisi berbagai ruangan yang digunakan oleh para santri untuk beraktivitas. Ruangan-ruangan tersebut akan menampung sekitar 300 santri. Sementara untuk lantai 5, 7 dan 8 berisi bermacam toko-toko kecil. Toko-toko yang dikelola para santri wanita ini menjual beragam perlengkapan, mulai dari makanan ringan hingga berbagai sovenir serta sajadah dan mukena.
Lantai 6 merupakan ruang keluarga. Di sini para pengunjung atau peziarah dapat beristirahat sejenak. Ruangan-ruangan di sini juga dilengkapi dengan karpet sehingga menyamankan untuk beristirahat. Jangan membayangkan harga karpet masjid ini yang akan dibandrol dengan kisaran puluhan juta, karena sebagian dari isi masjid ini merupakan hasil dari sumbangan seikhlasnya.
Selain itu, masjid ini juga memiliki kolam renang serta area satwa. Area satwa ini berisi bermacam hewan mulai dari kijang, monyet, kelinci dan bermacam unggas. Fasilitas-fasilitas ini untuk mendukung kenyamanan pengunjung yang tak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak.
Bukan hanya itu, desas-desus lain juga mengatakan jika tiap ruangan dari masjid ini memiliki khasiatnya masing-masing. Meski hanya desas-desus yang belum pasti, tetapi beberapa orang yang percaya akan hal itu akan mencobanya.
Berbagai macam hal di atas merupakan daya tarik bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengunjungi Masjid Tiban Malang. Keindahan dan keunikan artsitektur masjid ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata Anda.