Jejak karbon atau biasa disebut carbon footprint merupakan jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Ada dua jenis carbon footchain antara lain carbon footchain primer dan carbon footchain skunder.

Carbon foodprint primer dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosir, carbon footprint sekunder yang dihasilkan dari pembuatan produk dan proses penguraiannya. Dilansir dari sumber https://www.harapanrakyat.com/ , berikut ini cara mengurangi jejak karbon cegah efek rumah kaca.

Mengurangi Carbon Footprint Melalui Diri sendiri

pexels.com

Carbon Footprint yang tinggi dapat meningkatkan efek gas rumah kaca yang dapat menyebabkan peningkatan suhu bumi, perubahan pola musim, terjadinya kekeringan yang berkepanjangan dan mencairnya es di kutub. Agar tidak semakin banyak, carbon foodprint harus dikurangi. Konsumsi makanan dan penggunaan listrik rumah tangga juga merupakan penghasil carbon foodprint.

Cara meminimalisir carbon footprint dapat dimulai dari diri sendiri dengan mengkonsumsi makanan lokal. Makanan yang diimpor membutuhkan perjalanan dari luar negeri agar sampai ke Indonesia. Proses ini tentunya menggunakan kendaraan seperti pesawat maupun kapal. Pemakaian kendaraan tersebut meningkatkan proses pembakaran bahan bakar fosil sehingga menyebabkan carbon footprint meningkat.

Selain mengkonsumsi makanan lokal, cara lain yang dapat diterapkan adalah membatasi pembelian produk yang fast fashion. Trend fashion yang mudah berganti menyebabkan produk ini cepat ditinggalkan. Pengguna produk fast fashion akan membuang barang tersebut ketika trend fashion berubah sehingga jumlah sampah meningkat. Di Amerika, penggunaan fast fashion menyebabkan berat sampah sebanyak 36,7 kg.

Penggunaan listrik juga menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya carbon footprint. Listrik dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti gas, minyak dan batu bara. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan 1 kg CO2 per kWh. Sehingga penggunaan listrik yang semakin meningkat dapat menyebabkan meningkatnya efek gas rumah kaca. Anda dapat melakukan penghematan energi listrik dengan mematikan lampu.

Penghematan listrik juga dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan lampu pada siang hari. Anda bisa mencari alternatif dengan membuka jendela agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah. Dengan begitu, anda dapat mengurangi carbon footprint yang dapat menyebabkan peningkatan efek gas rumah kaca.

Mengurangi Carbon Footprint Melalui Lingkungan

Mengurangi jejak karbon dapat dilakukan dengan membuat kebun, karena dengan cara ini dapat mengurangi jejak karbon dengan baik. Tanaman yang berada di kebun dapat menghasilkan oksigen, yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Tanaman tersebut juga dapat menyerap karbon yang berada di sekitarnya, sehingga membuat udara yang ada di lingkungan menjadi lebih segar.

Membuat kebun tidak harus membutuhkan tanah yang luas dan tanaman yang besar. Anda dapat menggunakan pot untuk menanam tanaman dengan ukuran yang sedang, seperti bunga atau tanaman hias. Pilihlah pot yang kecil untuk menanam bunga, agar anda dapat menanam dalam jumlah yang banyak. Dengan membuat kebun anda membantu agar suhu di bumi tidak meningkat.

Cara mengurangi jejak karbon selanjutnya yaitu, dengan mengelola sampah yang ada di sekitar anda. Kumpulkan sampah yang dapat didaur ulang, kepada pihak yang dapat mengolahnya. Dengan begitu, jumlah sampah yang ada di tempat pembuangan sampah bisa berkurang. Sampah yang didaur ulang dapat diubah menjadi produk yang lebih bermanfaat. Bahkan saat ini banyak pihak yang mengolah sampah menjadi bahan baku energi.

Jika anda termasuk orang yang kreatif, anda dapat mengolah sendiri sampah yang ada di sekitar anda menjadi produk kerajinan tangan. Anda dapat mengubah botol plastik menjadi kursi mini, mengubah sisa bungkus makanan plastik menjadi sebagai tas dan sebagainya. Anda bisa mencontoh cara mengubah sampah menjadi barang bermanfaat dengan melihat di youtobe. Dengan demikian, anda dapat mengurangi jejak karbon yang ada di bumi.

Dampak Meningkatnya Carbon Footprint Bagi Bumi

pexels.com

Carbon footprint yang meningkat menimbulkan banyak dampak negatif bagi bumi, seperti kekeringan, mencairnya es di kutub, perubahan iklim yang ekstrim dan berubahnya produksi rantai makanan. Berdasarkan perkiraan Environmnental Protection Agency (EPA), meningkatnya carbon footprint menyebabkan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya suhu permukaan ar laut dan kekeringan yang berkepanjangan.

Kekeringan yang berlangsung lama akan menyebabkan berkurangnya air bersih. Padahal, air bersih merupakan kebutuhan manusia yang vital. Air bersih dibutuhkan untuk minum, mandi, mencuci pakaian, memasak dan sebagainya. Kurangnya persediaan air bersih dapat menggangu kelangsungan hidup manusia. Maka dari itu upayakan untuk mengurangi jejak karbon untuk mencegah terjadinya kekeringan.

Selain mengakibatkan kekeringan carbon footprint juga menyebabkan mencairnya es di kutub. Banyaknya karbon yang berada di bumi menyebabkan efek rumah kaya meningkat. Efek rumah kaca tersebut menyebabkan suhu di bumi semakin tinggi sehingga es di kutub mencair. UNDP PBB mengatakan bahwa lapisan es di laut Artik semakin berkurang semenjak tahun 1979. Mencairnya es di kutub menyebabkan kenaikan permukaan air laut.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa carbon footprint dapat mengakibatkan perubahan cuaca sehingga mempengaruhi musim panen dan industri pertanian. Perubahan iklim menyebabkan berubahnya siklus tanam-panen beberapa tanaman pangan di dunia. Selain itu, perubahan iklim yang ekstrim menyebabkan hewan-hewan berpindah dari habitatnya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh EPA, pH air semakin meningkat akibat semakin tingginya penyerapan karbondioksida oleh laut. pH dan suhu laut yang semakin tinggi menyebabkan terumbu karang mengalami bleacing. Terumbu karang yang rusak dapat menyebabkan rantai makanan pada ekosistem laut menjadi  terganggu. Keadaan ini dapat menyebabkan produksi sumber makanan yang berasal dari laut menurun.

Dampak dari meningkatnya carbon foodprint yang terakhir adalah menurunnya kesehatan dan terjadinya penyebaran penyakit. Hal ini dikarenakan suhu bumi yang meningkat sehingga wilayah tropis semakin luas. Pergeseran wilayah tropis akan berdampak pada penyebaran penyakit dari wilayah tropis ke wilayah sub tropis yang semakin mudah. Sebagai contoh penyakit malaria yang berpeluang menyebar ke inggris akibat perubahan iklim.

Carbon foodprint ternyata memiliki efek yang negatif bagi planet kita, mulai dari peningkatnya suhu bumi hingga terjadinya penyebaran penyakit. Efek rumah kaca tidak semakin meningkat dapat diminimalisir dengan mengurangi carbon foodprint yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari. Yuk kurangi jejak karbon mulai dari diri sendiri, untuk mencegah bumi agar tidak semakin panas.